Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, tingkat kemiskinan dan pengangguran terbuka turun dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tingkat kemiskinan mencapai 10,12 persen pada September 2017, sedangkan pada September 2014 masih 11,13 persen.
Tingkat pengangguran terbuka juga turun. Pada Agustus 2014 tercatat 5,94 persen, sedangkan pada Agustus 2017 menjadi 5,5 persen.
Menurut Sri Mulyani, pembangunan yang tengah digenjot pemerintah saat ini telah mendorong perbaikan kesejahteraan masyarakat terlihat dari tingkat kemiskinan yang terus turun.
Tingkat kemiskinan tertinggi masih berada di kawasan Timur Indonesia. Namun, konsentrasi penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa sampai saat ini.
Di Sumatera, tingkat kemiskinan pada September 2017 mencapai 10,44 persen dan tingkat penggangguran terbuka pada Agustus 2017 sebesar 5,2 persen. Di Jawa, tingkat kemiskinan 9,38 persen per September 2017 dan tingkat pengangguran terbuka 6 persen per Agustus 2017.
“Kalimantan tingkat kemiskinannya ada 6,18 persen per September 2017 dan tingkat pengangguran terbuka ada 5,0 persen per Agustus 2017,” ujar Sri Mulyani di Gedung Kementerian Keuangan pada Selasa, 2 Januari 2018.
Sedangkan di Sulawesi, tercatat 10,93 persen untuk tingkat kemiskinan per September 2017 dan 4,9 persen untuk tingkat pengangguran terbuka per Agustus 2017. Di Bali dan Nusa Tenggara, tingkat kemiskinan 14,17 persen per September 2017, dan tingkat pengangguran terbuka 2,7 persen per Agustus 2017.
Di Maluku-Papua, per September 2017 tercatat 21,23 persen tingkat kemiskinan dan per Agustus 2017 ada 5,4 persen tingkat pengangguran terbuka, kata Sri Mulyani dalam jumpa pers.
infografis: Sukarja |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar